i like you
Sesuai dengan pesan yang dikirimkan oleh Mike, Byanca langsung mengganti celana pendeknya dengan celana panjang hitam kesayangannya. Setelah semuanya sudah beres, ia langsung menghampiri Mike yang sudah menunggunya cukup lama di bawah sana.
“Sorry lama, tadi ganti celana dulu, sesuai sama chat yang lo kirim,” ucap Byanca sembari menutup kembali pintu gerbang yang sebelumnya ia buka, kemudian ia menyuruh Mike untuk segera masuk ke dalam rumahnya.
“Rumah lo sepi banget, nyokap bokap lo pada kemana?” tanya Mike yang membuntuti Byanca.
“Biasa.”
“Business Trip? tanya Mike yang diangguki oleh Byanca.
“Lo mau minum apa, Mike?”
“Honestly, i’m craving for your almond milk tea, tapi nggak usah deh, nanti lo repot,” ujar Mike.
“Gapapa padahal. Mau, nggak?”
“Um… Yaudah, boleh deh, hehe. Maaf jadi ngerepotin.”
“Kayak sama siapa aja lo!” Kemudian Byanca meninggalkan Mike seorang diri di ruang tamu rumahnya. Selama Byanca berada di dapur, Mike hanya bolak-balik mengganti channel TV milik Byanca.
Mikhail atau yang kerap dipanggil Mike adalah teman satu jurusan Byanca. Mereka mulai dekat ketika keduanya tidak sengaja bertabrakan di koridor kelas, dimana pada saat itu Byanca tidak sengaja terguyur oleh Kopi yang sedang digenggam oleh Mike. Terdengar konyol, tapi siapa sangka musibah tersebut malah membuat mereka menjadi sedekat sekarang.
15 menit berlalu, Byanca datang dengan membawa nampan yang diatasnya berisi dua gelas almond milk tea buatannya. Byanca menaruh itu diatas meja tamu dan kembali duduk disebelah Mike.
“Lo bukannya mau ketemu mantan lo? Kenapa jadi kerumah gue?” tanya Byanca penasaran.
Mike baru saja ingin meneguk minuman tersebut, namun ia urungkan karena mendapat pertanyaan dari Byanca.
“Nggak jadi.”
“Kenapa?”
“Gapapa, dia yang tiba-tiba cancel kita buat ketemuan.”
Byanca hanya ber-oh ria. “Terus, lo mau ngapain kerumah gue?”
“Ok, ini gue langsung straight to the point aja, ya.” Byanca mengangguk. “About our last chat… I like you, Byanca. I like you and i really do.”
Jujur, Byanca terkejut dengan pengakuan Mike, tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja.
“But—” Mike sempat menjeda ucapannya dan kemudian ia menggenggam tangan Byanca.
“But?” tanya Byanca sambil sedikit menaikkan alisnya sebelah kanannya.
“For now, kita masih harus kayak gini dulu ya, By? Sorry, gue masih belum bisa nembak lo sekarang.”
“Kenapa?”
“I have some reasons. Jadi, sabar ya, By?”
Ah, sabar lagi ya? batin Byanca.
“And i promise you, gue bakal tepatin janji gue buat nembak lo.” Mike semakin mengeratkan genggamannya ditangan milik Byanca.
“Maaf kalo selama ini gue selalu bersikap seolah-olah kita pacaran, padahal kita sama sekali nggak ada status apa-apa. Tunggu gue ya, By?”
Byanca luluh dengan ucapan Mike barusan, ia hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Mike yang sedang menatapnya juga. “Gue serius kok, By, sama lo.”
Semoga.