Melihat yang sedaritadi ditunggu tidak terlihat, Jose langsung berinsiatif untuk menanyakan keberadaan Mia. Teman Mia yaitu, Elona, yang Jose juga kenal, memberitahu bahwa Mia sedang berada di mobil karena perutnya yang terasa nyeri akibat datang bulan. Setelah tau kondisi Mia, Jose langsung meminta Adriel yang datang bersamanya untuk menggantikan dirinya sebagai orang yang memiliki janji temu dengan teman-teman Mia.
“Sekarang anaknya dimana Na?”
“Parkiran mobil. Mau lo samperin?”
Jose mengangguk. “Mobilnya yang mana?”
“Jazz warna abu,” sahut laki-laki yang berdiri di belakang Elona.
“Oke thanks. Gue cabut dulu, ini yang gantiin temen gue aja, Adriel.”
“Lah, Lo mau kemana anjir?” tanya Adriel yang tidak tahu menau.
“Nyamperin Mia.”
Jose langsung berlari menuju kantin untuk membelikan Mia sesuatu. Setelah mendapatkan apa yang dicari, ia langsung menuju parkiran mobil untuk mencari keberadaan mobil yang dimaksud.
Karena kaca mobil yang tidak terlalu gelap, Jose bisa melihat Mia yang sedang duduk menyender di bangku belakang mobil. Jose terkekeh melihat Mia dengan muka kagetnya saat ia mengetuk kaca jendela mobil itu.
Kaca mobil itu dibuka. “Ngapain? Bukannya ketemu Ona sama temen gue yang lain?”
“Ada Adriel yang gantiin.”
“Terus lo ngapain kesini?”
“Gue khawatir lah dapet kabar perut lo nyeri gitu.”
“Nih, gue beliin yogurt, siapa tau bisa bikin perut lo nggak nyeri lagi.”
“Makasih,” ucap Mia sembari menerima yogurt pemberian dari Jose.
Jose hanya dia menatap ke arah Mia sembari menyandarkan kedua tumpuan tangannya di atas kaca jendela yang setengah terbuka.
“Ngapain negliatin begitu?”
“Sakit banget ya, Mi? Muka lo sampe pucet gitu,”
“Pengen gue peluk tapi ini masih di area sekolah,” lanjutnya yang langsung diberi pukulan oleh Mia.
“BERISIK JOSE!!!!”